Catatan Tentang Roh Kudus Dalam Agama
Catatan singkat istilah "Roh Kudus" dalam beberapa agama, diantaranya:
Kesimpulan dari catatan tentang Roh Kudus dalam agama dan kepercayaan terlihat bahwa pemahaman terhadap istilah "Roh Kudus" dalam setiap kepercayaan tidaklah sama sebab masing-masing kepercayaan memiliki perbedaan terhadap oknum yang dipercaya sebagai Roh Kudus.
- Dalam agama Kristen, Roh Kudus adalah bagian dari Tritunggal Mahakudus, bersama dengan Allah Bapa dan Allah Anak (Yesus Kristus). Roh Kudus dianggap sebagai sumber kekuatan, pemandu, dan penghibur bagi para pengikut Yesus. Yang perlu diperhatikan bahwa Yesus berkata: "Roh Kudus yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.( Yohanes 14:17) Bila menjabarkan perkataan Yesus maka hanya murid Yesus yang dapat mengenal Roh Kudus dengan benar.
Penjelasan tentang Roh Kudus berdasarkan teks Alkitab, adalah:
A. Kepribadian-Nya. Satu kenyataan pokok tentang Roh Kudus ialah pribadi-Nya. Hal ini dinyatakan dengan jelas dengan :
IA dinyatakan sebagai seorang pribadi. (Yoh 14:16,17,26; 15:26; 16:7-14 dll)
Bahwa IA memiliki kehendak, kuasa, pikiran, anugerah, pedang dll.
Apa yang dilakukan-Nya (lihat bagian D)
Bahwa IA diperlakukan sebagai pribadi: didukacitakan, ditipu dsb.
B. Ke-Ilahian-Nya. Kenyataan lain yang penting ilah ke-Ilahian-Nya. IA adalah Allah. Hal ini dibuktikan dengan beberapa fakta, antara lain : IA diseru sebagai Allah. (Kis 5:3,4)
IA dipanggil sebagai Tuhan (2 Kor 3:17,18)
Rumah-Nya ialah rumah Allah (1 Kor 3:16,17; 6:19)
Hujat terhadap Dia tidak dapat diampuni. (Mrk 3:22-29)
Dia memiliki sifat-sifat Allah: Mahakuasa, mahatahu, kekal dsb.
Dia disebutkan bersama Allah Bapa dan Allah Putra (Firman jadi manusia) dalam pembaptisan, berkat dll )
Dia melakukan hal-hal yang hanya dapat dikerjakan oleh Allah: mencipta, membangkitkan orang mati dsb.
C. Nama-Nya. Nama-Nya sering sekali disebut, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. D. Pekerjaan-Nya. Pekerjaan Roh Kudus, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok. yaitu:
a. Pekerjaan-Nya dengan orang berdosa.:
1. Roh Kudus tidak masuk ke dalam orang berdosa. Ia adalah Roh yang suci, jadi tidak dapat masuk, apalagi tinggal di dalam tempat yang kotor. Meskipun demikian Ia berusaha berbicara kepada orang berdosa itu dan berusaha memenangkannya bagi Kristus. Ia melakukan hal ini dengan firman dan utusan-utusan-Nya. Kalau manusia, sebagai alat-Nya bekerja lebih tekun, Ia akan dapat berbuat lebih banyak lagi.
2. Ia berjuang melawan orang berdosa (Gal 6:3; Neh 9:30). Tetapi Ia tidak terus-menerus berjuang; bila Ia dihentikan, maka keadaan-Nya tidak dapat diharapkan lagi (Yoh 6:44). Tuhan menarik dengan Roh-Nya; sedangkan orang berdosa melawan (Kis 7:51). Hal ini terjadi sampai Roh itu meninggalkannya. Waktu Tuhan adalah sekarang; sementara Roh masih berbicara (2 Kor 6:2; Ams 29:1)
3. Ia mengukum dosa (Yoh 16:8-11; Kis 6:10). Jika "Ia datang" dan menempati tempat yang layak di dalam orang percaya, maka melalui hidup dan tutur kata si orang percaya itu, Ia akan membawa kesaksian tentang kebenaran di dalam Yesus tentang hukuman dan membawa pertobatan di dunia yang penuh dosa ini.
4. Ia memperingatkan dan mengundang. (Ibr 3:7-11; 4:7-11)
5. Ia membuat Firmaan Allah menjadi hidup, berkuasa dan tajam (Yoh 6:63; Ibr 4:12)
6. Ia tidak hanya menyaksikan Tuhan Yesus kepada orang percaya, tetapi melalui orang percaya itu, Ia juga menyaksikan Yesus kepada dunia yang terhilang (Yoh 15:26)
7. Ia membawa kesaksian tentang Yesus, Juruselamat orang berdosa (Kis 5:30-31; Ibr 10:14-17; 1 Yoh 5:6)
8. Ia memberi kuasa kepada khotbah dan Firman yang dikhotbahkan 91 Kor 2:4,13; 1 Tes 1:5). Tanpa Roh Kudus tidak ada khotbah, kesaksian, pengajaran, bahkan Firman Allah yang membawa pertobatan.
b. Pekerjaan-Nya untuk orang berdosa.
1. Ia adalah Roh Kehidupan, yang memerdekakan dari hukum dosa da kematian (Rm 8:2). Ia sumber semua kehidupan (Mzm 33:6; 104:30; Ayb 33:4; Rm 8:6,10,11; 1 Ptr 3:18), khususnya kehidupan rohani. Upah dosa adalah maut, baik di sini atau diseberang sana (Rm 6:23; 1 Tim 5:6), tetapi Roh itu membawa kehidupan (Ef 2:1; Yoh 6:63).
2. Ia membersihkan dan memperbaharui melalui permandian kelahiran kembali (Tit 3:5)
c. Pekerjaan-Nya di dalam orang percaya.
1. Memberi keyakinan akan kedudukan sebagai anak, dan membuatnya anak yang baik, dan di samping itu juga membuat Allah nyata sebagai Bapa. (Rm 8:16,17; Gal 4:6)
2. Ia menjadi meterai sebagai jaminan atas segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita. (2 Kor 1:22; 5:5; Ef 1:13,14; 4:30)
3. Ia mengisi orang percaya untuk mendapat kehidupan yang menang (Kis 2:4; Ef 5:18). Hal ini termasuk pembaptisan atau pengurapan dengan kuasa dan keberanian untuk melayani (Kis 1:4-8; 10:38; 11:15,16)
4. Menyucikan atau memisahkan bagi Allah untuk digunakan-Nya. Ini adalah suatu pekerjaan besar: ini adalah dasar pekerjaan Roh di dalam orang percaya, tetapi hal itu hanya salah satu dari pelayanan-Nya. Cara untuk mendapatkan penyucian ini ialah menghargai Roh Kudus itu sebagai Pengudus dan menyerahkan kepada Dia pekerjaan penyucian itu. (2 Tes 2:13; 1 Ptr 1:2)
5. Tinggal selama-lamanya (Yoh 14:16)
6. Mengajar (Yoh 14:26; 1 Kor 2:13). Firman Allah adalah buku teksnya dan kita adalah siswa-siswa-Nya.
7. Mengigatkan kembali apa yang telah kita pelajari (Yoh 14:26)
8. Menyaksikan tentang dan mumbuka Firman itu kepada kita berkenaan dengan Yesus (Yoh 15:26)
9. Membimbing kepada seluruh kebenaran. (Yoh 16:13)
10. Menuliskan Yesus melalui dan di dalam kita (Yoh 16:14)
11. Mengambil hal-hal dari Tuhan Yesus dan menunjukkannya kepada kita (Yoh 16:14)
12. Memberi kuasa untuk mentaati Allah (Yeh 36:27)
13. Memberikan kekuatan untuk mentaati kebenaran (1 Ptr 1:22)
14. Memberi kemerdekaan dari hukuman dosa dan maut (Rm 8:2)
15. Menyebabkan kita mengenapkan kebenaran setiap hukum, yang sebenarnya, sebagai orang berdosa, tidak dapat kita penuhi. (Rm 8:3,4)
16. Memberi kekuatan untuk memperkenankan Allah dengan memberi kemenangan atas daging (Rm 8:5-9)
17. Memberi kemenangan atas penyakit. (Rm 8:11).
18. Memberi kuasa mematikan perbuatan-perbuatan tubuh (Rm 8:13)
19. Mengarahkan kehidupan doa. (Rm 8:26,27; Ef 6:18; Yud 8:13)
20. Memberi kemenangan atas keingin daging (Gal 5:16,17)
21. Memerdekakan dari belenggu Taurat, atau menempatkan di atas Taurat. (Gal5:18)
22. Memberi penganti pekerjaan daging, yaitu buah Roh (Gal 5:19-23)
23. Memimpin di jalan yang suci. (Gal 5:25)
24. Menjauhkan hal-hal yang tidak berkenan kepada Bapa (Ef 4:30-32)
25. Mengusir Iblis ( Yes 59:19; Yak 4:7)
26. Memberi perhentian jiwa (Yes 63:14)
27. Menjadikan Yesus sebagai Tuhan (1 Kor 12:3)
28. Memberi kemerdekaan (2 Kor 3:17)
29. Memberi kasih Ilahi ( Rm 5:5; Kol 1:4,8)
30. Memberi sukacita yang sempurna (Kis 13:52; 1 Tes 1:6)
31. Meneguhkan batin manusia (Ef 3:16)
32. Memberi kebenaran, damai sejahtera dan sukacita (Rm 14:17; 15:13)
33. Menyatakan, menerangkan dan menafsirkan hal-hal rohani yang dalam dari Allah (1 Kor 2:9-14)
34. Menguatkan kita untuk membagikan kebenaran kepada orang lain (Kis 1:8; 1 Kor 2:1-4; 1 Tes 1:5)
35. Mewahyukan kebaktian dan pemujaan kepada Allah. (Yoh 4:23,24; Fil 3:4)
36. Membangunkan iman (Kis 9:31)
37. Memanggil dan mengarahkan orang kepada pelayanan (Kis 8:27-29; 13:2-4)
38. Memimpin dalam hidup dan pelayanan, saampai hal yang terkecil. (Mat 4:1; Rm 8:14; Kis 10:19,20; 11:12; 16:6,7)
39. Menyatakan jalan masuk kepada Bapa. (Ef 2:18)
40. Menyatakan apa yang dikaruniakan kepada kita oleh Allah (1 Kor 2:12)
E. Catatan.
Orang Kristen harus mengenal dan mengakui Roh Kudus sebagai satu Pribadi dan harus menghargai Dia untuk setiap hal di atas, serta harus mempercayai Dia untuk membuat hal itu menjadi kenyataan. Ke-40 hal di atas dapat dipandang sebagai cara Roh Kudus, Penolong kita, menolong kita. - Dalam Islam, Ruhul Qudus atau disebut juga Rohul Amin sering diidentifikasikan sebagai Malaikat Jibril. Malaikat Jibril adalah pembawa wahyu dari Allah kepada para nabi, termasuk Nabi Muhammad. Malaikat Jibril adalah yang menurunkan Al'quran seizin Allah dan berperan sebagai pelindung.
Teks dalam Al'Quran yang menceritakan Roh Kudus adalah:
Al-Qur'an 2:97 > "Katakanlah: 'Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka sesungguhnya dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.'"
Al-Qur'an 16:102 > "Katakanlah: 'Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).'"
Al-Qur'an 26:193-194 > "Dia dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan."
Al-Qur'an 66:4 > "Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya, dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula."
Al-Qur'an 19:17 > "Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna."
Teks tambahan dalam hadist tentang Jibril adalah memberi pertolongan dalam perang, lihat Hadits Bukhari nomor 3742
Malaikat Jibril memiliki hal-hal lain yang sama dengan malaikat muslim lainnya maka kaum Muslim harus memperhatikan:
Hadis dari Sahih Muslim: > "Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang ada anjing atau gambar (makhluk hidup).” (HR. Muslim, 2106)
Hadis dari Sahih Bukhari: > "Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar-gambar (makhluk bernyawa)." (HR. Bukhari, 3225) - Dalam agama Yahudi, Roh Kudus (disebut Ruach HaKodesh) merujuk pada roh kudus atau inspirasi ilahi yang datang dari Allah. Ini adalah konsep yang lebih umum dibandingkan dengan peran yang sangat spesifik yang diberikan kepada Roh Kudus dalam Kekristenan.
Roh Kudus dalam Kristen dan Yahudi memang memiliki beberapa persamaan dan perbedaan.- Persamaan "Roh Kudus antara Kristen dan Yahudi", diantaranya:
* Sumber Ilahi: Dalam kedua agama, Roh Kudus atau Roh Allah dianggap berasal dari Tuhan dan memiliki peran penting dalam membawa pesan atau inspirasi ilahi kepada manusia.
* Inspirasi dan Petunjuk: Baik dalam Yahudi maupun Kristen, Roh Kudus dianggap sebagai perantara yang membawa kebijaksanaan, petunjuk, dan inspirasi dari Tuhan kepada umat manusia. - Perbedaan pandangan "Roh Kudus antara Kristen dan Yahudi", diantaranya:
-
* Tritunggal dalam Kristen: Dalam Kekristenan, Roh Kudus adalah bagian dari Tritunggal Mahakudus, bersama dengan Allah Bapa dan Allah Anak (Yesus Kristus). Roh Kudus dianggap sebagai pribadi ketiga dari Tritunggal yang memiliki kekuatan ilahi yang sama dengan Allah Bapa dan Yesus.
- Agama Yahudi mengenal Roh Kudus berdasarkan apa yang tertulis dalam Tanakh atau Perjanjian Lama sedangkan orang Kristen berdasarkan Perjanjian Lama dan perjanjian Baru. Hal ini menggambarkan perkembangan teologi dari zaman sebelum dan sesudah Yesus Kristus. Berikut adalah ringkasan perbandingannya:
- Persamaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tentang Roh Kudus:
- Asal Ilahi: Dalam kedua perjanjian, Roh Kudus dianggap berasal dari Tuhan dan merupakan manifestasi dari kuasa ilahi.
- Pemberi Inspirasi: Dalam Perjanjian Lama dan Baru, Roh Kudus berperan dalam memberikan inspirasi dan wahyu kepada para nabi dan orang-orang terpilih.
- Peran dalam Penciptaan dan Pemeliharaan: Roh Kudus terlibat dalam penciptaan dunia dan pemeliharaan kehidupan. Misalnya, dalam Perjanjian Lama, Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air pada saat penciptaan (Kejadian 1:2). - Perbedaan antara Perjanjian Lama dan perjanjian Baru tentang Roh Kudus, diantaranya:
- Perjanjian Lama (Tanakh)
- Dalam Perjanjian Lama, Roh Kudus sering disebut sebagai "Roh Allah" atau "Roh TUHAN". Roh Allah memberikan kekuatan dan kebijaksanaan kepada para pemimpin yaitu nabi, imam dan raja. Sedangkan untuk orang banyak (masyarakat pada umumnya) hanyalah bersifat janji bahwa akan datang masanya Roh Kudus dicurahkan kepada semua manusia.
- Roh sebagai Pemandu dan Penghibur: Roh Kudus berperan dalam membimbing dan memberikan penghiburan kepada umat Israel. Namun, manifestasi Roh Kudus lebih jarang dibandingkan dalam Perjanjian Baru.
- Dalam Perjanjian Lama, Roh Kudus sering digambarkan sebagai "hinggap" atau datang ke atas orang-orang kudus pada momen tertentu untuk memberi mereka kekuatan, hikmat, atau inspirasi. Misalnya, Roh Allah "melayang-layang" di atas permukaan air dalam Kejadian 1:2 dan "hinggap" pada tokoh-tokoh seperti para hakim, raja, dan nabi untuk tugas-tugas khusus. Roh Kudus melakukan tindakan temporal - Perjanjian Baru
- Bagian dari Tritunggal: Dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus lebih jelas didefinisikan sebagai pribadi ketiga dari Tritunggal Mahakudus, bersama dengan Allah Bapa dan Yesus Kristus (Allah Anak). Misalnya dalam Yohanes 14:26
- Pemberian Aneka Karunia Roh: Roh Kudus memberikan berbagai karunia spiritual kepada umat Kristen untuk membangun gereja dan melayani sesama. Misal 1 Korintus 12:7-11
- Pembimbing dan Penghibur Umat Kristen: Roh Kudus memainkan peran yang lebih sentral dan aktif dalam kehidupan sehari-hari umat Kristen, membantu, membimbing, dan memberikan penghiburan. Misal di Yohanes 16:13
- Roh Kudus tinggal tetap dalam kehidupan orang percaya. Perhatikan 1 Korintus 3:16
- Perjanjian Lama (Tanakh)
- Persamaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tentang Roh Kudus:
- Dalam agama Hindu ada beberapa aliran dan filsafat Hindu berbicara tentang roh ilahi atau energi ilahi (sering kali disebut Atman atau Brahman) yang menginspirasi dan memberi kehidupan kepada seluruh makhluk hidup. Aliran dan filsafat Hindu yang mengenal roh ilahi atau energi ilahi antara lain:
1. Samkhya adalah sistem dualisme yang membedakan antara Purusha (jiwa) dan Prakriti (alam material). Dalam Samkhya, tujuan hidup adalah mencapai pembebasan (moksha) dengan memahami sifat sejati jiwa dan mengatasi ikatan material. Roh ilahi dalam Samkhya dikenal sebagai Purusha, yang merupakan jiwa yang bebas dan tidak terikat
2. Yoga adalah praktik yang terkait erat dengan Samkhya dan menekankan disiplin fisik dan mental untuk mencapai moksha. Melalui latihan meditasi, asana, dan pengendalian napas, individu diharapkan dapat mengatasi tantangan dunia material dan menemukan kedamaian batin. Roh ilahi dalam Yoga juga dikenal sebagai Purusha, yang merupakan jiwa yang bebas dan tidak terikat
3. Vedanta adalah aliran filsafat yang berfokus pada pemahaman tentang Brahman (realitas tertinggi) dan Atman (jiwa individu). Dalam Vedanta, Brahman adalah realitas absolut yang tidak terbatas, dan Atman adalah bagian dari Brahman. Roh ilahi dalam Vedanta adalah Atman, yang merupakan bagian dari Brahman dan mencapai kesadaran penuh ketika mengenali identitasnya dengan Brahman.
4. Nyaya dan Vaisheshika dengan penjelasan Nyaya adalah sistem filsafat yang berfokus pada logika dan epistemologi, sementara Vaisheshika berfokus pada analisis objek dan kategori di dunia. Kedua aliran ini tidak secara eksplisit berbicara tentang roh ilahi, tetapi mereka memberikan dasar logis dan ontologis yang mendukung pemahaman tentang realitas dan eksistensi.
5. Purva Mimamsa berfokus pada ritual dan praktik Veda, menekankan pentingnya tindakan yang benar dan pelaksanaan ritual untuk mencapai tujuan hidup. Meskipun tidak secara eksplisit berbicara tentang roh ilahi, Mimamsa menekankan pentingnya kewajiban (dharma) dan tindakan yang benar dalam kehidupan sehari-hari.
* Peran dalam Yahudi: Dalam Yudaisme, Roh Kudus (Ruach HaKodesh) tidak dianggap sebagai pribadi yang terpisah seperti dalam konsep Tritunggal Kristen. Ruach HaKodesh lebih cenderung dipahami sebagai kekuatan atau energi ilahi yang memberikan inspirasi, visi, dan nubuat kepada para nabi dan orang-orang yang dipilih oleh Tuhan.
* Peran dalam Kehidupan Sehari-hari: Dalam Kekristenan, terutama dalam tradisi Pentakosta dan Karismatik, Roh Kudus memiliki peran aktif dalam kehidupan sehari-hari umat beriman, seperti dalam bentuk karunia-karunia roh, seperti berbicara dalam bahasa roh dan penyembuhan. Dalam Yudaisme, fokusnya lebih pada peran Roh Kudus dalam sejarah dan kitab suci daripada dalam pengalaman sehari-hari.
* Konsep Roh Kudus dalam Kristen memiliki aspek yang lebih kompleks dan mendalam terkait dengan ajaran Tritunggal dan peran dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, konsep Roh Kudus dalam Yudaisme lebih sederhana dan lebih berfokus pada peran sebagai agen inspirasi dan wahyu ilahi.
- Agama Yahudi mengenal Roh Kudus berdasarkan apa yang tertulis dalam Tanakh atau Perjanjian Lama sedangkan orang Kristen berdasarkan Perjanjian Lama dan perjanjian Baru. Hal ini menggambarkan perkembangan teologi dari zaman sebelum dan sesudah Yesus Kristus. Berikut adalah ringkasan perbandingannya:
- Persamaan "Roh Kudus antara Kristen dan Yahudi", diantaranya:
Kesimpulan dari catatan tentang Roh Kudus dalam agama dan kepercayaan terlihat bahwa pemahaman terhadap istilah "Roh Kudus" dalam setiap kepercayaan tidaklah sama sebab masing-masing kepercayaan memiliki perbedaan terhadap oknum yang dipercaya sebagai Roh Kudus.
Komentar
Posting Komentar